Finansial

Goldfinch Perluas Ekspansi di Indonesia dengan Kemitraan Ekonomi Kreatif

Perusahaan pembiayaan hiburan asal Inggris, Goldfinch, semakin memperkuat posisinya di pasar terbesar Asia Tenggara dengan meluncurkan Goldfinch Indonesia melalui kemitraan strategis. Kesepakatan ini diumumkan di Jakarta dengan melibatkan dua pemain lokal terkemuka, Synco dan Goshen Group, yang bertujuan untuk mengembangkan industri kreatif Indonesia.

Peluncuran Goldfinch Indonesia disaksikan langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang menegaskan pentingnya langkah ini dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat utama industri media global. Kolaborasi ini mencakup kerja sama tingkat tinggi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai pusat industri kreatif.

“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam membangun ekonomi kreatif yang berkelanjutan di Indonesia serta memastikan bahwa aset budaya kita dimanfaatkan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Menteri Harsya dalam acara penandatanganan.

COO Goldfinch, Phil McKenzie, menegaskan bahwa perusahaan mereka selaras dengan ambisi industri kreatif Indonesia. “Kami berkomitmen membantu Indonesia menjadi pemimpin global dalam industri kreatif,” katanya.

Inisiatif Strategis Mulai 2025

Goldfinch Indonesia akan meluncurkan berbagai inisiatif mulai kuartal kedua tahun 2025. Fokus utama mencakup pembiayaan utang, pengemasan dan penjualan, serta pengembangan kekayaan intelektual di berbagai sektor hiburan. Salah satu program unggulan yang akan dibawa ke Indonesia adalah First Flights, sebuah inisiatif yang telah memenangkan penghargaan Oscar dan BAFTA, yang menawarkan pendanaan tahap awal bagi sineas berbakat serta mendorong kolaborasi internasional.

Para mitra dalam usaha patungan ini memiliki visi besar terhadap potensi kreatif Indonesia. “Bersama-sama, kita dapat menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendukung talenta lokal, tetapi juga menarik kemitraan internasional,” ujar Rafael Utomo, Managing Director Goldfinch Indonesia, dalam pernyataan bersama dengan Direktur Meidya.

Sementara itu, Allen Jordan dari Goshen Group yang juga menjabat sebagai Direktur Goldfinch Indonesia menyoroti dampak ekonomi yang lebih luas dari inisiatif ini. “Menjadi bagian dari tim manajemen dan fasilitator utama dalam usaha patungan ini adalah suatu kehormatan besar. Kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia dan kawasan sekitarnya.”

Bagian dari Ekspansi Global

Peluncuran Goldfinch Indonesia merupakan bagian dari ekspansi internasional yang lebih luas dari Goldfinch, yang dimulai pada tahun 2024 setelah merger strategis dengan Aurora Media Holdings Inc. yang berbasis di Singapura. Dengan rekam jejak keuangan yang kuat, Goldfinch telah mengamankan pendanaan sebesar $250 juta dalam lebih dari 300 transaksi selama dekade terakhir, dengan tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 11-13%. Beberapa proyek unggulannya termasuk film “Quant” yang ditayangkan di BFI London Film Festival serta “A Bird Flew In” yang masuk dalam seleksi Raindance.

Justin Deimen, Managing Partner Goldfinch International sekaligus Direktur Eksekutif Intercultural Theatre Institute, menegaskan pentingnya meningkatkan literasi media serta praktik berkelanjutan dalam komunitas seni kreatif nasional. “Kami ingin melindungi warisan budaya Indonesia yang luar biasa, mengembangkan bakat kreatifnya, serta mempersiapkan mereka untuk sukses di tingkat internasional melalui kolaborasi lintas negara dan pertukaran keterampilan,” ujarnya.