Finansial

Penjualan Ritel di Inggris Naik 1,2% pada April, Melebihi Perkiraan Analis

Penjualan ritel di Inggris mengalami lonjakan signifikan sebesar 1,2% pada bulan April dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada hari Jumat. Angka ini jauh melampaui prediksi para analis yang memperkirakan kenaikan hanya 0,2% berdasarkan survei oleh Reuters.

Kenaikan tersebut menandai pemulihan yang cukup kuat dibandingkan dengan Maret, ketika penjualan ritel hanya naik sebesar 0,1% secara bulanan. Bahkan, estimasi awal kenaikan pada Maret sebesar 0,4% telah direvisi ke bawah oleh ONS. Lonjakan pada April ini juga menandai pertama kalinya sejak 2015 — di luar periode pandemi — bahwa penjualan ritel Inggris mengalami kenaikan selama empat bulan berturut-turut.

ONS menyebut bahwa pertumbuhan pada April sebagian besar didorong oleh peningkatan signifikan dalam penjualan toko makanan, yang naik 3,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Para peritel mengaitkan peningkatan tersebut dengan cuaca cerah dan hangat sepanjang bulan tersebut, yang mendorong aktivitas belanja konsumen, khususnya untuk bahan makanan.

Namun, para ekonom mengingatkan bahwa tren positif ini mungkin tidak akan bertahan lama. Alex Kerr, ekonom Inggris di Capital Economics, menyampaikan bahwa meskipun data April terlihat menjanjikan, dorongan utama berasal dari faktor musiman yang kemungkinan tidak berulang dalam waktu dekat.

“Meski penjualan ritel naik selama empat bulan berturut-turut, untuk pertama kalinya sejak 2015 jika pandemi dikecualikan, lonjakan 1,2% pada April sebagian besar disebabkan oleh cuaca yang luar biasa hangat,” ujar Kerr dalam sebuah catatan analisis.

Ia menambahkan bahwa peningkatan tersebut bersifat sementara. “Jadi, meskipun kepercayaan konsumen sedikit meningkat pada Mei, kami memperkirakan pertumbuhan penjualan ritel akan melambat dalam beberapa bulan mendatang,” katanya.

Meningkatnya aktivitas belanja masyarakat Inggris pada April bisa menjadi pertanda bahwa sektor ritel mulai menunjukkan pemulihan dari tekanan ekonomi sebelumnya. Namun, para pengamat pasar tetap berhati-hati dan mengingatkan bahwa ketidakpastian ekonomi dan tekanan biaya hidup masih menjadi tantangan utama bagi para peritel di paruh kedua tahun ini.

Kinerja penjualan ritel yang kuat di bulan April memberikan dorongan positif bagi ekonomi Inggris, namun ketergantungan pada kondisi eksternal seperti cuaca menjadi sorotan utama dalam keberlanjutan tren pertumbuhan ini.